Status
1
  •  Aku adalah pemimpin anak  anak Adam [ umat manusia ] di Hari kebangkitan
    [ perkataan ini ] bukan untuk berbangga (membangkan diri)
  • dan di tanganku panji pujian [ liwa ‘ AlHamdi ] ucapan  ini juga bukan untuk berbangga (menyombongkan diri
  • tiadalah seorang nabi baik Adam maupun yang lain, melainkan bemaung di bawah panjiku itu, ucapan ini bukanlah untuk berbangga (menyombongkan diri)
  • dan aku adalah orang yang  pertama memberi  syafaat (pertolongan di Hari  kiamat)
  • dan orang yang pertama diberi izin memberi syafaat,
  • dan aku adalah orang yang pertama mengetuk pintu surga.  Maka Allah akan memasukkan aku ke dalamnya dan bersamaku orang orang fakir  kaum mukminin,  (perkataan ini juga) bukan untuk berbangga (menyombongkan diri)
  • dan aku adalah orang termulia di sisi Tuhanku, baik di antara orang orang terdahulu maupun di antara orang orang yang terakhir (perkataan ini juga bukan untuk) berbangga (menyombongkan diri)” . HR  at Tirmidzi

Continue reading

0

Kasih Nabi terhadap Umatnya. 

Nabi memiliki sikap yang lemah lembut.   “Maka karena rahmat Allahlah kamu bersikap lemah lembut terhadap mereka”  [ QS Ali Imran 3:159 ]

Namun sebaliknya Nabi Muhammad bersikap sangat keras terhadap orang orang kafir dan bersikap lemah lembut terhadap orang orang beriman.

“Muhammad adalah utusan Allah dan orang orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang orang kafir tetapi berkasih sayang sesama mereka” . QS Al Fath 48:29

“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang orang mukmin”.  QS At Taubah 9:128


Aisyah berkata kepada Rasulullah, ‘Apakah engkau pernah mengalami hari yang lebih dahsyat dari perang Uhud?’  Nabi Muhammad menjawab, ‘Aku telah mengalaminya dari kaummu dan hal yang paling berat aku alami dari mereka adalah saat tHR Bukhari, Muslim dan Abu Nu’aimerjadinya peristiwa hari Aqabah.  Ketika aku sedang memperkenalkan diriku kepada Ibnu Abdu Ya Lail bin Abdu Al Kulal yang tidak diresponnya seperti yang aku kehendaki.  Kemudian aku pergi dalam keadaan sedih hingga tiba di Qarn Ats-Tsa’alib.  Lalu aku mendongakkan kepalaku, ternyata aku berada di bawah awan yang menaungiku.  Dna kulihat Jibril berada di sana.  Lalu dia memanggilku dan berkata, ‘Sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaummu terhadap dirimu dan balasan mereka atas dirimu.  Untuk itu, seorang malaikat [ sebesar ]  gunung telah diutus kepadamu (yang siap) untuk diperintah sekehendakmu’
Lalu malaikat itu memanggilku dan memberi salam lalu berucap, “Wahai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaummu terhadap dirimu, dan aku adalah malaikat [ gunung ] yang diutus Tuhanmu kepada dirimu  [ yang siap ] untuk diperintah sesuai dengan perintahmu.  Lalu apa yang kamu inginkan?  Jika kamu menghendakinya, aku akan timpakan kedua buah gunung Akhsyabain ini”.

Lalu Muhammad menjawab, “Tidak! Aku berharap agar Allah memunculkan dari anak cucu mereka yang menyembah Allah semata dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatupun’ . (HR Bukhari, Muslim dan Abu Nu’aim)

0

Kesaksian Umat Muhammad

Allah menempatkan umat Muhammad pada posisi sebagai hakim yang adil.  Yakni ketika Allah mengadili seluruh hamba hambanya, kemudian ada beberapa umat yang pernah mengingkari akan menyampaikan risalah [ oleh rasul rasul yang diutus kepada mereka ], maka Dia akan megnhadirkan umat Muhammad untuk menjadi saksi bagi mereka bahwa sebenarnya rasul rasulNya tersebut telah menyampaikan risalahnya kepada mereka [ namun mereka menolaknya].
Dan keistimewaan ini belum pernah diberikan kepada nabi nabi sebelumnya.

‘Telah mendatangiku seorang nabi bersama dua orang pria, lalu datang seorang nabi lainnya bersama 3 orang [ dan jumlahnya kurang lebih seperti itu ].  Lalu ditanyakan kepadanya, “Sudahkah kamu menyampaikan [ ajaranmu ] kepada kaummu?”

Nabi tsb menjawab, “Ya, sudah”  Lalu kaumnya dipanggil dan dikatakan kepada mereka.  “Apakah dia [ nabimu ] telah menyampaikan ajaranNya kepada kalian?”

Dan mereka menjawab, “Belum”.  Lalu dikatakan kepada mereka, “Siapa yang akan bersaksi bagimu [ atas ucapanmu ] ?”  Mereka menjawab, “Muhammad dan umatnya”.

Lalu umat Muhammad pun dipanggil dan ditanya, “Apakah dia [ nabi dari suatu kaum ] telah menyampaikannya?”.

Umat Muhammad menjawab, “Ya”

“Lalu, apa yang kalian ketahui tentang hal ini?”

“Nabi kami telah memberitahukan kami tentang hal itu bahwa para rasul telah menyampaikannya.  Maka kami mempercayainya”

Itulah  maksud dari firman Allah, “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu [ umat Islam ] umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi  [ perbuatan ] manusia dan agar rasul [ Muhmamad ] menjadi saksi atas [ perbuatan ] mereka”. HR Ibnu Majah 

0

Keterjagaan Umat Islam  

Umat Muhammad akan selalu benar benar terjaga dan terpelihara dari pengambilan keputusan  [ mufakat ] yang didasarkan atas kesesatan.

‘Allah tidak akan mengumpulkan umatku dalam kesesatan selama lamanya dan ‘tangan’ Allah adalah bersama jamaah’. [ HR Tirmidzi dan Hakim ].

Dan kitab suci Al Quran selalu terpelihara kendatipun seandainya orang orang terdahulu [ awwalin ] hingga sekarang [ aakhiriin ]  semuanya bersepakat untuk menambah atau mengurangi satu kata saja dari Al Quran, niscaya mereka tidak akan sanggup.  Seperti sangat jelas dan tidak dapat ditutup tutupi perubahan serta penyelewengan isi yang terjadi di dalam Taurat dan Injil.

0

Perlindungan Allah SWT bagi umat Muhammad 

‘Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam  [ Habil dan Qabil ] menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban mereka, maka diterima salah satu dari mereka berdua  [ Habil ]  dan tidak diterima dari yang lain [ Qabil ].

Dia berkata [ Qabil ], “Aku pasti membunuhmu”.

Berkata Habil, “Sesungguhnya Allah SWT hanya menerima (korban) dari orang orang yang bertaqwa”.  QS Al Maa’idah 5:27

0

Ringkas dan Lugasnya Ucapan Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad di utus dengan diberikan ucapan ringkas dan lugas. Beliau selalu meringkas hadist seringkas ringkasnya dan mengungguli seantero orang Arab dalam kefasihan serta keindahan ungkapannya.

‘Aku telah diberikan [ karunia ] perkataan yang diringkas dan lugas, dan [ membuat segala ucapan ] hadistku menjadi lebih ringkas’

‘Aku diutus dengan ucapan yang ringkas dan lugas. Dan aku ditolong dari rasa ketakutan. Ketika aku sedang tertidur, aku telah diberikan kunci kunci kekayaan bumi dan aku meletakkannya di atas tanganku’.  HR Bukhari-Muslim

0

Keistimewaan Nabi SAW

Seperti sebelumnya, Allah telah mengistimewakan Nabi Muhammad melebihi Nabi dan RasulNya dari kalangan manusia, serta mengistimewakannya dari para utusan terpilihNya dari penduduk langit dan para malaikat.

Akan tetapi manusia yang paling utama dan melebihi malaikat adalah

‘Sesungguhnya orang orang yang beriman dan beramal soleh, mereka itulah sebaik baiknya makhluk’.  QS AL Bayyinah 98:7